Pelajaran PAI Kelas 5 SD BAB 2//Mengenal Nama Allah SWT dan Kitab-Kitab-Nya
KD 3.2, 3.4 Tahun Pelajaran 2020/2021
BAB 2 Mengenal Nama Allah SWT dan Kitab-Kitab-Nya
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan Allah SWT tidak ada bandingannya. Oleh karena itu kita wajib memuliakan-Nya dengan cara mentaati segala yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Allah SWT. Allah SWT memiliki 99 Asmaul Husna yang telah disebutkan dalam Al Qur'an. Untuk itu kita wajib mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Asmaul Husna artinya nama-nama Allah SWT yang indah. Asmaul Husna menunjukkan kesempurnaan Allah SWT. Asmaul Husna (jumlahnya 99) ini hanya dimiliki oleh Allah SWT. Memperlajari Asmaul Husna Allah SWT artinya belajar mengenal Allah SWT lebih dekat. Kita dianjurkan senantiasa menyebutnya dalam dzikir dan do'a. Di antara 99 Asmaul Husna akan kita pelajari empat yaitu Al Mumit, Al Hayyu, Al Qoyyum, dan Al Ahad.
a. Al Mumit (Yang Maha Mematikan)
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Waqi'ah ayat 60
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
Arab-Latin : Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Artinya: Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah (Q.S Al Waqi'ah : 60)
Kehidupan di dunia hanya sementara. Banyak cara yang bisa Allah SWT perbuat untuk mematikan makhluk ciptaan-Nya jika waktunya telah tiba. Hidup atau mati adalah kekuasaan Allah SWT. Contoh, banyak orang yang mengalami sakit berat, tapi Allah SWT masih berkehendak memberikan kesempatan untuk hidup. Sebaliknya orang tidak sakit, tiba-tiba saja meninggal dunia. Penyebabnya ada yang sakit jantung, terjatuh, kecelakaan, tenggelam, tertembak, dan sebagainya.
Seorang muslim yang sholeh, akan selalu ingat kepada Allah SWT. Dan ia tidak akan pernah merasa takut terhadap krmatian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.
b. Al Hayyu (Yang Maha Hidup),
mengandung arti bahwa Allah SWT hidup kekal selamanya dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Allah SWT menciptakan alam dan selurih isinya. Allah SWT telah memberikan nafas kehidupan serta anugerah dan karunia yang tidak terhitung banyaknya.
Firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Al Furqon ayat 58
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Arab-Latin : Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā
Artinya : Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya (Q.S Al Furqon : 58)
c. Al Qoyyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah SWT itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah SWT mengatur segala sesuatu hingga terlaksana secara sempurna dengan mandiri, tanpa tergantung kepada sesiapapun.
Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 255
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Arab-Latin : Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya : Allah Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidakmengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
c. Al Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah SWT itu Esa. Allah SWT Maha Esa karena tidak terdiri atas bagian-bagian dan tidak berbilang. Esa dalam sifat-Nya karena tidak sama dengan makhluk-makhluknya. Dia Maha Tunggal, sehingga tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Al Ikhlas ayat 1-4
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
qul huwallāhu aḥad
1. Katakanlah (Muhammad) "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
allāhuṣ-ṣamad
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
lam yalid wa lam yụlad
3. (Allah) tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
Asmaul Husna harus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna :
-Al Mumit (Yang Maha Mematikan)
Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah AllahSWT dan Rasul-Nya. Misal, rajin sholat, rajin membaca Al Qur'an, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orang tua dan guru.
-Al Hayyu (Yang Maha Hidup)
Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Misal memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat. Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.
-Al Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri)
Allah SWT memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Misalnya, merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/makan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya.
-Al Ahad (Yang Maha Esa)
Allah SWT mandiri tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.
Allah SWT menyuruh manusia beriman kepada kitab Al Qur'an dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para Rasul sebelumnya. Jika tidak beriman oada kitab-kitab itu, maka orang itu tergolong orang sesat. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat An Nisa'/4 ayat 136
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Arab-Latin : Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala 'alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba'īdā
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, Malaikat-malaikat_Nya, Kitab-kitab_Nya, rasul-rasul_Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah sesat sangat jauh". (Q.S An Nisa': 136)
Kitab Allah SWT artinya kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya. Kitab Allah SWT disebut juga kitab suci, karena berisi firman Allah SWT yang bersih dari campur tangan manusia. Allah SWT menurunkan kitab-kitab suci kepada para Rasul-Nya untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia. Dengan berpedoman kepada kitab Allah SWT maka manusia akan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Mempercayai kitab suci Al Qur'an berarti percaya dan yakin bahwa Allah SWT menurunkan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur'an merupakan pedoman hidup umat islam. Kita wajib menerima dan mengamalkan isi kitab suci Al Qur'an.
2. Nama-nama kitab Allah SWT
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT merupakan rukun iman yang ketiga. Kitab-kitab Allah SWT yang wajib kita imani ada empat. Yaitu : Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, dan Al Qur'an.
a. Kitab Taurat
Kitab suci Allah SWT yang pertama adalah Kitab Taurat. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi musa AS ketika berada di Gunung Tursina. Kitab Taurat berasal dari bahasa ibrani yang berarti syariat atau peraturan.
Firman Allah SWT :
وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًا
Arab-Latin : Wa ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnāhu hudal libanī isrā`īla allā tattakhiżụ min dụnī wakīlā
Artinya : Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kamj jadikan Kitab Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil. Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku. (Q.S Al Isra : 2)
Kitab Taurat berisi petunjuk kebenaran yang dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan perkara yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Kitab Taurat menerangkan dengan tegas akan datangnya Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi dan Rasul untuk menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Kitab Taurat hanya berlaku pada zaman Nabi Musa AS.
b. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS dalam bahasa Qibti.
Firman Allah SWT :
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا
Arab-Latin : Wa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ, wa laqad faḍḍalnā ba'ḍan-nabiyyīna 'alā ba'ḍiw wa ātainā dāwụda zabụrā
Artinya : Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S Al Isra : 55)
Kitab zabur tidak mengandung syariat baru karena Nabi Dawud AS diperintahkan Allah SWT untuk meneruskan syariat Nabi Musa AS. Isi Kitab Zabur berisi puji-pujian bagi Allah SWT yang dibawa Nabi Dawud AS. Karena itu, kitab ini dikenal dengan sebutan Mazmur yang artinya nyanyian puji-pujian.
Kitab Zabur ditunjukkan kepada kaum Bani Israil. Kitab Zabur hanya berlaku pada zaman Nabi Dawud AS.
c. Kitab Injil
Nabi Isa AS menerima Kitab Injil yang berisi firman Allah SWT untuk meluruskan kaum Bani Israil yang telah menyelewengkan syariat yang dibawa Nabi Musa AS.
Firman Allah SWT :
وَقَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
Arab-Latin : Wa qaffainā 'alā āṡārihim bi'īsabni maryama muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa ātaināhul-injīla fīhi hudaw wa nụruw wa muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa hudaw wa mau'iẓatal lil-muttaqīn
Artinya : Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Kitab Taurat dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa (Q.S Al Maidah : 46)
Kitab Injil menerangkan beberapa hukum dan mengajarkan manusia kembali kepada aqidah tauhid hanya menyembah kapada Allah SWT. Kitab Injil juga menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW. Kitab ini juga mengikuti Kitab Taurat.
d. Kitab Al Qur'an
Al Qur'an merupakan kitab suci Allah SWT yang terakhir dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al Qur'an berisi petunjuk-petunjuk yang benar dalam beribadah kepada Allah SWT. Al Qur'an membenarkan adanya kitab-kitab terdahulu.
Firman Allah SWT :
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Arab-Latin : Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (Q.S Al Maidah : 48)
Al Qur'an menjadi dasar hukum pertama dalam kehidupan. Tidak ada kitab yang diturunkan sesudah Al Qur'an. Al Qur'an menyempurnakan isi Taurat, Zabur, dan Injil. Al Qur'an pedoman hidup sampai akhir zaman. Jika ketiga kitab sebelumnya khusus untuk Bani Israil, maka kitab Al Qur'an adalah kitab yang menjadi pedoman seluruh umat manusia.
Wahyu Al Qur'an yang pertama kali diterima Nabi Muhammad adalah Surat Al 'Alaq ayat 1-5 pada waktu Nabi Muhammad berkhalwat di Gua Hira'. Kitab suci Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di dua tempat yaitu Mekah (selama kurang lebih 13 tahun) dan Madinah (selama kurang lebih 10 tahun). Surat Al Qur'an yang diturunkan di Mekah disebut surat Makkiyah sedangkan yang diturunkan di Madinah disebut surat Madaniyah.
Kitab Allah SWT adalah petunjuj dalam kehidupan. Petunjuk kepada manusia untuk berperilaku. Misalnya berperilaku kepada Allah SWT, berperilaku kepada sesama manusia, berperilaku kepada hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Bahkan berperilaku untuk diri sendiri, misalnya selalu bersih, makan-minum dengan teratur, dan tidak boleh menyiksa diri.
Pokok-pokok isi kandungan Al Qur'an :
1. Menjelaskan tentang keimanan kepada Allah SWT
2. Memuat berbagai ilmu pengetahuan
3. Ajaran tentang akhlak yaitu pembentukan budi pekerti yang mulia.
4. Ibadah, yaitu cara beribadah kepada Allah SWT.
5. Menjelaskan tentang hukum, peraturan atau muamalah bagi kehidupan manusia di dunia yang di sebut syariah.
6. Menjelaskan cerita orang-orang terdahulu atau peristiwa yang akan datang yang disebut Tarikh Islam.
7. Memberi kabar baik bagi orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan ancaman atau peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT.
Posting Komentar untuk "Pelajaran PAI Kelas 5 SD BAB 2//Mengenal Nama Allah SWT dan Kitab-Kitab-Nya"
Profile, Nama, dan segala bentuk Link Aktif lainnya otomatis dimatikan jika berkomentar di sini. Maaf 🙏